1. Pemotongan pipa baja berdinding tebal: Sesuai dengan panjang pipa yang sebenarnya dibutuhkan, gergaji logam dan gergaji ompong harus digunakan untuk memotong pipa. Bila menggunakan pengelasan air dalam proses pemotongan, harus ada metode perlindungan bahan bakunya. Saat memotong, bahan tahan api dan tahan panas harus digunakan sebagai penyekat di ujung patahan, sehingga dapat menangkap percikan api dan biji logam panas yang jatuh selama pemotongan, dan melindungi lapisan plastik asli bahan mentah.
2. Sambungan pipa baja berdinding tebal: Setelah pengisian plastik selesai, sambungkan pipa ke alat kelengkapan pipa, tambahkan bantalan karet di antara flensa selama proses penyambungan, dan kencangkan baut hingga tertutup rapat.
3. Lapisan plastik pada pipa baja berdinding tebal: Setelah dipoles, gunakan oksigen dan C2H2 untuk memanaskan mulut pipa di luar pipa. Setelah lapisan plastik bagian dalam dipanaskan, akan terjadi fenomena peleburan, kemudian pekerja teknis akan mengoleskan bubuk plastik yang sudah disiapkan ke nosel secara merata. Ini harus diterapkan di tempatnya, dan lapisan plastik pada flensa harus diterapkan di atas garis penghentian air. Proses ini harus mengontrol suhu pemanasan secara ketat. Jika suhu terlalu tinggi, akan timbul gelembung selama proses pelapisan plastik. Jika suhu terlalu rendah, bubuk plastik tidak akan meleleh sempurna selama proses pelapisan plastik. Kondisi di atas akan menghasilkan plastik setelah pipa tersebut mulai digunakan. Pada tahap selanjutnya, bagian pipa baja berdinding tebal itu terkorosi dan rusak.
4. Penggilingan nosel pipa baja berdinding tebal: Setelah pemotongan, penggiling sudut harus digunakan untuk menggiling lapisan plastik nosel. Tujuannya agar lapisan plastik tidak meleleh atau bahkan terbakar pada saat pengelasan flensa hingga merusak pipa.
Waktu posting: 01 Juli 2020