METODE PENGUJIAN NONDESTRUKTIF Metode NDT diklasifikasikan menurut prinsip fisik yang mendasarinya. Misalnya, metode yang umum adalah:
•Pengujian visual dan optik (VT)
•Pengujian radiografi (RT)
•Pengujian ultrasonik (UT)
•Pengujian penetran cair (PT)
•Pengujian partikel magnetik (MT)
Pengujian Visual
Sejauh ini, metode NDT yang paling umum adalah pengujian visual dan optik. Dalam banyak kasus, seorang inspektur terlatih yang dipersenjatai dengan peralatan sederhana, seperti senter dan kaca pembesar, dapat melakukan inspeksi yang sangat efektif. Dalam pengendalian kualitas, serta dalam operasi pemeliharaan, pengujian visual adalah yang pertama
garis pertahanan. Saat memutuskan apakah akan menggunakan pengujian visual, penting untuk memahami potensi serta keterbatasannya. Jika metode visual tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, metode yang lebih kompleks harus dipertimbangkan. Menggunakan metode inspeksi visual untuk sistem tertutup bisa
menjadi tantangan dan mungkin tidak efektif. Untuk memungkinkan teknisi atau insinyur memeriksa area yang sulit dilihat ini, sering kali digunakan perangkat yang disebut borescope. Borescope pada dasarnya adalah kamera mini yang dapat ditempatkan di ujung kabel serat optik. Kamera kemudian dapat dimasukkan ke wilayah yang terhalang dari inspeksi visual langsung, dan gambar yang dihasilkan dilihat secara real-time di layar video oleh pemeriksa.
Radiografi
Secara historis, radiografi adalah metode NDT paling umum berikutnya. Aktivitas signifikan di lapangan terjadi segera setelah Roentgen's penemuan sinar-X pada tahun 1895 [1].
Literatur awal mencatat kemampuan radiografi untuk mendeteksi diskontinuitas pada pengecoran, penempaan, dan pengelasan pada logam. Diskontinuitas seperti pori-pori atau inklusi pada logam mudah dideteksi dalam banyak kasus. Retakan juga dapat dideteksi menggunakan teknik radiografi, namun perhatian harus diberikan
masalah orientasi dan tegangan sisa. Radiografi terus digunakan secara luas meskipun peralatan tersebut memiliki implikasi biaya dan keselamatan. Kemajuan terkini dalam radiografi digital telah membantu mengurangi biaya penggunaan metode ini dengan menghilangkan penggunaan film.
Metode Ultrasonik
Pengujian ultrasonik menggunakan serangkaian metode yang sangat beragam berdasarkan pembangkitan dan deteksi getaran atau gelombang mekanis dalam objek uji. Benda uji tidak terbatas pada logam, atau bahkan benda padat. Istilah ultrasonik mengacu pada gelombang suara yang frekuensinya di atas batas pendengaran manusia. Kebanyakan teknik ultrasonik menggunakan frekuensi dalam kisaran 1 hingga 10 MHz. Kecepatan gelombang ultrasonik yang merambat melalui suatu material merupakan fungsi sederhana dari material tersebut'modulus dan kepadatannya, dan dengan demikian metode ultrasonik secara unik cocok untuk studi karakterisasi material. Selain itu, gelombang ultrasonik sangat tercermin pada batas dimana sifat material berubah, dan dengan demikian sering digunakan untuk pengukuran ketebalan dan deteksi retak. Kemajuan terbaru dalam teknik ultrasonik sebagian besar berada di bidang ultrasonik array bertahap, yang kini tersedia dalam instrumen portabel. Penembakan susunan elemen ultrasonik dalam waktu atau bertahap dalam satu transduser memungkinkan penyesuaian yang tepat dari gelombang ultrasonik yang dihasilkan yang dimasukkan ke dalam objek uji.
Penetran Cair
Metode penetran cair sederhana, dan umumnya digunakan untuk mendeteksi kerusakan diskontinuitas permukaan, terutama retakan. Metode ini melibatkan penerapan cairan penetran ke benda uji, selanjutnya menghilangkan kelebihan penetran, dan penerapan pengembang untuk meningkatkan visibilitas penetran yang tersisa. Retakan yang pecah di permukaan dapat memerangkap penetran, dan dengan demikian memberikan indikasi visual mengenai retakan tersebut. Metode penetran cair sangat populer karena kesederhanaannya dan hasil yang bersifat visual. Parameter proses waktu tunggu dan pembersihan penetran dan pengembang sangatlah penting, dan upaya signifikan terus dilakukan untuk memahami dan mengoptimalkan parameter ini. Metode penetran cair dapat diterapkan pada hampir semua material, namun medan tegangan sisa dapat menutup retakan dan mengurangi efektivitas metode ini.
Partikel Magnetik
Metode partikel magnet didasarkan pada pengumpulan partikel magnet lepas pada lokasi kebocoran fluks magnet pada suatu benda. Fenomena ini sudah tidak asing lagi bagi hampir semua orang sejak masa kanak-kanak yang bereksperimen dengan magnet dan serbuk besi. Metode partikel magnetik didasarkan pada diskontinuitas permukaan atau dekat permukaan yang mempengaruhi sifat elektromagnetik benda yang diuji. Agar metode ini dapat digunakan, benda yang diuji harus bersifat konduktif listrik dan feromagnetik. Teknik partikel magnetik memungkinkan deteksi retakan permukaan pada baja
objek geometri kompleks, yang biasanya merupakan tantangan bagi metode RT.
Waktu posting: 18 November 2019